July 23, 2016

Minimalkan, Jangan Terlalu Kaku

*Minimalkan, Jangan Terlalu Kaku*

Kalau ada kemungkaran di suatu tempat, bukan berarti kita tinggalkan hajat kita sama sekali di tempat tersebut. Yang mesti dilakukan adalah meminimalkan. Coba perhatikan dan ambil pelajaran dialog Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah ketika ada yang bertanya pada beliau berikut ini.
“Apakah aku mesti meninggalkan mengunjungi orang sakit di Rumah Sakit karena di sana ada godaan? Apalagi orang sakit tersebut akan keluar setelah beberapa hari lagi?” demikian pertanyaan dari murid Syaikh Muhammad rahimahullah dalam pertemuan Liqa’ Al-Bab Al-Maftuh setiap hari Kamis di kediaman beliau.
Syaikh Muhammad rahimahullah balik bertanya, “Emangnya apa godaannya?”
“Ada di sana wanita yang berpakaian namun telanjang,” muridnya memberikan jawaban.
Syaikh Muhammad rahimahullah lantas memberi tanggapan, “Bagaimana menurutmu jika engkau butuh membeli sayur dan seperti itu cuma ada di pasar. Di pasar, jelas kita akan bertemu banyak wanita. Apakah engkau tetap di rumah lalu berkata, kalau saja aku ke pasar untuk memenuhi kebutuhkanku tentu aku akan mendapatkan kejelekan?”
“Tidak, wahai Syaikh,” jawabnya.
Syaikh kembali memberi tanggapan, “Semacam itu pulalah ketika engkau mengambil pilihan untuk menilik orang sakit di rumah sakit.”
“Namun orang sakit tersebut akan segera keluar,” ujar si penanya.
“Engkau bukannya tidak tahu kapan ia akan keluar?” Syaikh balik bertanya.
“Ia baru saja melahirkan. Wanita yang melahirkan biasa akan keluar dua atau tiga hari dari rumah sakit,” jawabnya.
Syaikh lantas menjelaskan, “Lihatlah jika memang pergi ke sana bukan kewajiban, yaitu yang akan dikunjungi bukanlah saudara perempuanmu, bukan bibimu, bukan ibumu, maka tidak menjadi suatu keharusan untuk ke sana. Tetapi, jika yang akan dijenguk itu masih kerabatmu, jenguklah.
Namun kami ingatkan, janganlah terlalu bersikap kaku seperti tadi. Sekarang saja kalau kita bepergian dengan pesawat, sama juga penuh kemungkaran (campur baur dan banyak wanita yang tidak menutupi aurat, pen.). Mungkinkah kita katakan, ‘Ah saya tidak mau pergi dengan pesawat karena ada kemungkaran di dalamnya.’? Tidak seperti itu wahai saudaraku. Bepergianlah dengan pesawat, itu tak masalah. Namun *_kurangilah kemungkaran semampu kita, seperti dengan sering memalingkan pandangan dari melihat yang tidak halal_*.” Demikian yang diberikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah.

Semoga kita bisa memahami dialog di atas.
Kalau memang kita terpaksa mendatangi tempat yang ada kemungkaran, maka minimalkan saja kemungkaran yang ada.
_Karena ada kaedah yang sering para ulama utarakan, jika bertemu dua kejelekan yang mesti dipilih, maka ambillah yang lebih ringan_
Semoga kita terus bisa meraih ilmu yang manfaat dari alim rabbani kita.
 =============================================================
Referensi:
Silsilah Liqa’at Al-Bab Al-Maftuh, pertemuan no. 236, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
Ditulis dan diterjemahkan @ Citilink menuju Jakarta, pagi hari 23 Sya’ban 1437 H
Oleh akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat, @RemajaIslam
Sumber: https://rumaysho.com/13566-minimalkan-jangan-terlalu-kaku.html
```Moga Allah memberikan hidayah para muslimah agar bisa menjaga aurat mereka karena takut kepada Allah, aamiin```

No comments:

Post a Comment